468x60 Ads

Half Life

Menyadari sebelah mataku melihat teman sejati memang hanya kegelapan ,
Tak pernah bosan memandangi diri ini, tersungkur dalam kehancuran,
Terpuruk di sudut hujan saat terang,

Kebimbangan mendalami , menyelami, mengarungi kegundahan,
Semua petunjuk itu membeku saat terik
Tak bisa terbongkar isi didalam hati satu insan yang terfikirkan disana

Menetes dari manapun darah
Menyesak menembus sampai palung hati

Tersadar sebelah telingaku mendengar kata katanyanya hanya tercipta dari air yang kapanpun berubah mengikuti alur,
Semua alur jelas terbuat dari kata hatinya,
Tak pernah bosan mendengarkan suara tangis dari dalam hati ini, menangis kosong tanpa penuh kesakitan,
Karena kosong itu sudah cukup untuk memahami semua kepedihan,

Bising, tenang , silih berganti menyusuk rongga telinga yang hanya mendengar semua sifat negative suara dunia,,

Tersadar sebelah tanganku hanya menggenggam angin, mampu mengepal sekuat tenaga diikuti hembusan nafas yang masih sedikit tersisa,,
Kotor yang mempelajari garis kehidupan ditelapak,,
Kini mulai ringkuh melemas dalam dosa

Merusak hidup
Menggantinya dengan keputusasa’an mungkin sudah cukup untuk memuaskan hasrat kesakitan , melampiaskan amarah, dendam, dan benih kasih sayang...


0 Coment:

Posting Komentar

 
escape © 2012